Sabtu, 25 Desember 2010

PASUKAN "MERAH PUTIH" KEBAL LASER



Irfan Bachdim (kanan) dan Cristian Gonzales, saat latihan ringan timnas Indonesia menjelang semifinal leg kedua Piala AFF di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (17/12/2010). Gonzales tetap akan dimainkan meskipun dia sudah mengantongi satu kartu kuning saat leg pertama.

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat bertandang ke Malaysia pada babak final pertama Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010), tim nasional Indonesia bisa jadi bakal mendapatkan intimidasi dalam bentuk apa pun, termasuk teror sinar laser dari pendukung tuan rumah. Namun, pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, menegaskan bahwa hal itu tidak akan memengaruhi anak asuhnya pada pertandingan nanti.


Saya melihat adanya sinar laser dalam beberapa pertandingan. Namun, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh bagi tim kami.

Teror laser pernah dilakukan pendukung "Harimau Malaysia" saat menjamu Vietnam pada semifinal pertama beberapa waktu lalu. Dalam tayangan televisi, kerap terlihat wajah pemain Vietnam ditembak sinar laser. Pelatih Vietnam, Henrique Calisto, menuding, teror yang dilakukan pendukung Malaysia menjadi penyebab timnya kalah 0-2.

Pendukung Malaysia bukan tidak mungkin akan melakukan hal serupa ketika Firman Utina dan kawan-kawan tampil di Stadion Bukit Jalil pada pertandingan nanti. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid bahkan telah menginstruksikan timnas untuk tidak melanjutkan pertandingan bila ditemui adanya teror laser pada laga nanti.

Riedl justru menilai hal itu bukan sebagai ancaman bagi timnya. Namun, bila tindakan tidak sportif itu terjadi pada pertandingan nanti, Riedl tidak bisa merinci apakah ia akan melanjutkan pertandingan atau tidak. "Ya, saya melihat adanya sinar laser dalam beberapa pertandingan. Namun, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh bagi tim kami," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar