Kalo kita perhatikan, jalur jalur utama di Indonesia tidak pernah yang namanya sempurna, mulus dan bagus. Tiap tahun ada saja kerusakan. Padahal dalam perencanaan, umur rencana kalau gak salah 5-10 tahun. Tapi mengapa banyak jalan jalan, entah jalan negara, jalan propinsi ataupun jalan kabupaten tidak pernah mencapai umur rencana..alias rusak sebelum waktunya?? Inilah sebabnya
ada tiga unsur yang mempengaruhi
1. Material/ kualitas bahan jalan itu sendiri (dari mulai tanah dasar sampai lapis aus)
2. Drainase (pengaruh air)
3. Beban kendaraan.
1. Material/ kualitas bahan jalan itu sendiri (dari mulai tanah dasar sampai lapis aus)
2. Drainase (pengaruh air)
3. Beban kendaraan.
1. Material
Hal ini sangat terpengaruh oleh kualitas pekerjaan, ada enggak pengurangan volume, pengurangan kualitas, kalau jalan aspal ya pengurangan kadar aspal, kualitas agregat, penghamparan yang tidak memenuhi syarat (misal kurang panas) dll. Sebagai orang yang cukup lama berkecimpung,ane yakin gan, tidak ada yang namanya kualitas dan kuantitas tidak dikurangi di proyek proyek Indonesia
2. Drainase. Musuh utama jalan aspal adalah air. Padahal perencanaan drainase jalan di Indonesia tidak pernah yang namanya sinergi antar pemda/pemprop. Seolah olah berjalan sendiri sendiri. Padahal air gak bisa diurusi sendiri sendiri. Akhirnya kacau balau. Kita sering lihat baru hujan sebentar aja jalan udah kayak kolam. benar begitu? Hal ini mirip dengan perencanaan pengelolaan sungai di Indonesai, yang tidak direncanakan secara integral dari hulu sampai hilir.
3. Overload. Ketika menhub kabinet-nya pak sby baru aja dilantik, baliau langsung memproklamasikan "zero oveload". Seketika Organda langsung protes. Karena mereka bisa makan selama ini juga dari Overload. .
Apa sih sanksi bagi yang kendaraan angkut yang melebihi kapasitas yang di ijinkan?? sanksinya adalah bayar denda, dan atau menurunkan sebagian muatan di jembatan timbang. Yang jadi pertanyaan, apakah agan agan pernah melihat ada truk kontainer yang menurunkan barangnya di jembatan timbang? Ane sih belum... . Trus, pertanyaan lagi, apakah ada pegawai dept perhubungan yang hidupnya pas pasan? kalo yang ini entah gan...
Jadi kurang bijak kalau kita hanya menyalahkan pemerintah dalam kasus kerusakan jalan ini gan, karena faktor pengguna jalan tetep berpengaruh.
Semoga bermanfaat, akhir kata..
1. bagi agan agan yang punya usaha angkutan barang, semoga segera bisa menyesuaikan kapasitas angkut dengan kualitas jalan..
2. bagi pemerintah, semoga segera memperbaiki sistem perencanaan teknis, anggaran, pengadaan barang dan jasa, dan pengawasan proyek pembangunan fisik..
3. bagi kontraktor, semoga segera bisa memperbaiki kualitas pekerjaannya
4. Bagi dunia kampus, semoga selalu bisa dijadikan rujukan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Hal ini sangat terpengaruh oleh kualitas pekerjaan, ada enggak pengurangan volume, pengurangan kualitas, kalau jalan aspal ya pengurangan kadar aspal, kualitas agregat, penghamparan yang tidak memenuhi syarat (misal kurang panas) dll. Sebagai orang yang cukup lama berkecimpung,ane yakin gan, tidak ada yang namanya kualitas dan kuantitas tidak dikurangi di proyek proyek Indonesia
2. Drainase. Musuh utama jalan aspal adalah air. Padahal perencanaan drainase jalan di Indonesia tidak pernah yang namanya sinergi antar pemda/pemprop. Seolah olah berjalan sendiri sendiri. Padahal air gak bisa diurusi sendiri sendiri. Akhirnya kacau balau. Kita sering lihat baru hujan sebentar aja jalan udah kayak kolam. benar begitu? Hal ini mirip dengan perencanaan pengelolaan sungai di Indonesai, yang tidak direncanakan secara integral dari hulu sampai hilir.
3. Overload. Ketika menhub kabinet-nya pak sby baru aja dilantik, baliau langsung memproklamasikan "zero oveload". Seketika Organda langsung protes. Karena mereka bisa makan selama ini juga dari Overload. .
Apa sih sanksi bagi yang kendaraan angkut yang melebihi kapasitas yang di ijinkan?? sanksinya adalah bayar denda, dan atau menurunkan sebagian muatan di jembatan timbang. Yang jadi pertanyaan, apakah agan agan pernah melihat ada truk kontainer yang menurunkan barangnya di jembatan timbang? Ane sih belum... . Trus, pertanyaan lagi, apakah ada pegawai dept perhubungan yang hidupnya pas pasan? kalo yang ini entah gan...
Jadi kurang bijak kalau kita hanya menyalahkan pemerintah dalam kasus kerusakan jalan ini gan, karena faktor pengguna jalan tetep berpengaruh.
Semoga bermanfaat, akhir kata..
1. bagi agan agan yang punya usaha angkutan barang, semoga segera bisa menyesuaikan kapasitas angkut dengan kualitas jalan..
2. bagi pemerintah, semoga segera memperbaiki sistem perencanaan teknis, anggaran, pengadaan barang dan jasa, dan pengawasan proyek pembangunan fisik..
3. bagi kontraktor, semoga segera bisa memperbaiki kualitas pekerjaannya
4. Bagi dunia kampus, semoga selalu bisa dijadikan rujukan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar