Tokyo, Jepang dan Amerika Serikat akan menggelar latihan militer bersama besar-besaran di tengah situasi panas di Semenanjung Korea. Tak kurang dari 34.000 personil militer Jepang, sekitar 40 kapal perang, dan 250 pesawat bergabung dengan 10.000 pasukan AS yang dilengkapi dengan 150 pesawat dan 20 kapal perang. Mereka akan berlatih bersama di perairan Jepang yang dekat dengan Korea Selatan.
Seperti diberitakan AFP, Menteri Pertahanan Jepang mengatakan latihan bersama itu akan dilakukan sampai 10 Desember 2010 mendatang, untuk memperingati 50 tahun aliansi Jepang-AS.
Latihan gabungan itu sudah direncanakan sebelum penyerangan pasukan Korea Utara ke satu pulau milik Korea Selatan pekan lalu.
Militer Korea Selatan untuk pertama kalinya bergabung dalam aliansi ini sebagai pemantau, untuk menunjukan solidaritas tiga negara menyusul memanasnya hubungan Korsel dan Korea Utara.
Jepang sebelumnya juga pernah mengirimkan pemantau dalam latihan gabungan militer AS-Korea Selatan pada Juli 2010 lalu, setelah peristiwa tenggelamnya kapal perang milik Korsel, Cheonan.
Dunia internasional menyalahkan Korea Utara atas tenggelamnya kapal tersebut yang menewaskan 46 orang tentara Korsel.
Latihan gabungan yang digelar Jepang-AS lebih besar dibandingkan dengan latihan gabungan marinir AS-Korsel.
Terkait dengan situasi di Semenanjung Korea, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memerintahkan para menteri untuk tidak meninggalkan ibukota Tokyo selama latihan gabungan AS-Korsel digelar, guna mengantisipasi situasi darurat.
Jepang menyadari pasukan AS tak bisa berbuat banyak di daerah tersebut karena terbentur pada konsititusi yang menyebutkan militer tak boleh menyerang wilayah musuh.
Sementara itu, Cina mendesak enam negara yang terlibat dalam pembicaraan program nuklir Korut menggelar pertemuan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar