Banyaknya wanita Israel yang berbohong mengenai kereligiusan agamanya membuat pemerintah setempat menggunakan situs Facebook untuk mengungkapkan kebohongan.
Di Israel, banyak kaum wanita yang mulai enggan melaksanakan wajib militer. Mangkirnya para wanita tersebut kebanyakan menggunakan alasan agama.
Untuk mengungkapkan benar-tidaknya wanita tersebut seorang yahudi religius, pihak militer akhirnya menyewa penyelidik untuk memantau situs jejaring sosial itu. Dan akhirnya berhasil.
Mereka mengatakan berkat pantauannya di Facebook, sebanyak 1.000 wanita berhasil diketahui telah berbohong mengenai kereligiusan agamanya.
Seperti dikutip detikINET dari Washington Post, Selasa (23/11/2010), seorang pejabat Israel mengungkapkan pihaknya menemukan seorang wanita yang ketahuan berbohong setelah melihat foto wanita itu membawa sebuah menu dari restoran non halal di Facebook.
Menteri Pendidikan Israel, Gideon Saar mengatakan banyak kaum wanita yang telah mencapai usia wajib militer menyampaikan pernyataan palsu berkaitan dengan agama untuk menghindar dari tugas militer. Saar mengatakan bahwa dirinya tidak mengecam wanita Yahudi yang religius, namun ia mengecam orang-orang yang berpura-pura religius untuk menghindari wajib militer.
Menurut sejumlah sumber militer Israel, 43 persen wanita yang menjalani wajib militer dengan berbagai alasan berusaha lari dari wajib militer. Di antaranya menggunakan alasan agama, bukti medis dan pernikahan. Namun para sumber menekankan bahwa separuh dari klaim wanita tersebut adalah bohong. ERA MUSLIHAT LINK
seorang pejabat Israel mengungkapkan pihaknya menemukan seorang wanita yang ketahuan berbohong setelah melihat foto wanita itu membawa sebuah menu dari restoran non halal di Facebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar