Manila - Ratusan personel militer tambahan dikerahkan ke Filipina selatan menyusul pembantaian massal di wilayah itu. Dalam insiden itu, setidaknya 22 orang tewas setelah diculik sekelompok pria bersenjata yang diyakini terkait dengan politisi berpengaruh setempat.
Satu batalyon yang terdiri dari 500 personel dikirimkan ke Provinsi Maguindanao di Pulau Mindanao. Demikian disampaikan juru bicara militer Letnan Kolonel Romeo Brawner kepada kantor berita AFP, Selasa (24/11/2009).
Dalam pembantaian itu, para pendukung seorang politikus setempat dan jurnalis setempat tewas. Sebagian dari mereka dipenggal dan dimutilasi.
"Kami tetap menganggap orang-orang Ampatuan sebagai para tersangka," tutur Brawner. Diimbuhkannya, pasukan tambahan tersebut juga ditugaskan untuk menemukan setidaknya 20 orang lainnya yang diculik kelompok tersebut dan hingga kini masih belum diketahui nasibnya.
Selama ini sekitar 3 ribu pasukan telah ditempatkan di wilayah konflik Filipina selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar