Minggu, 24 Oktober 2010

HASSASIN / ASSASIN [The SHADOW KILLER]

Seorang ksatria padang pasir yang handal dalam skill membunuh dengan cepat tanpa di ketahui dan ahli dalam mengunakan segala macam jenis racun.

HASSASIN/ASSASIN juga mempunyai kemampuan untuk bersembunyi dan mendekati musuhnya secara perlahan-lahan lalu kemudian membunuhnya dari belakang.

Hassasin (juga disebut Hashishin, Hashashiyyin, Hashshashin atau Assassin) adalah cabang dari Islam Syi'ah Ismā'īlī. Mereka mendirikan beberapa pemukiman di Iran, Irak, Suriah dan Lebanon dibawah pemimpin karismatik Hasan-i Sabbah. Mereka mengirim orang yang berdedikasi untuk membunuh pemimpin penting Sunni, yang dianggap mereka sebagai "perebut takhta tak beriman." Sekte ini dihancurkan oleh bangsa Mongol. Benteng terakhir mereka di kota ALAMUT dihancurkan oleh Hülegü Khan tahun 1272.

ETIMOLOGI HASSASIN/ASSASIN
Meski demikian, etimologi yang paling diterima mengenai kata assasin justru ialah yang paling sederhana: ia berasal dari kata Hassan (Hassan-i Sabbah) dan pengikutnya, dan begitu adanya selama berabad-abad. Keriuhan di sekitar versi Hasish dimulai oleh seorang orientalis bangsa perancis, Silvestre De Sacy, yang pada tanggal 7 juli 1809 mengadakan kuliah di Institute of France, dimana dia mengutip kembali kisah Marco Polo tentang narkotika and sekte ini, dan menghubungkannya dengan kata ini. Herannya teori ini mendapatkan kesuksean yang sangat besar, kelihatannya hingga saat ini.

-Jacques Boudet, les mots de l'histoire, Ed. Larousse-Bordas, Paris, 1998)


(Banyak cendekiawan berargumen, dan dengan sangat meyakinkan, bahwa julukan 'pemakan hashish' atau 'pengambil hashish' diberikan oleh lawan dari kelompok ismaili dan tidak pernah digunakan dalam kisah-kisah atau sumber-sumber muslim. Karenanya istilah ini diartikan secara negatif sebagai 'musuh' atau 'orang-orang yang tidak terhormat'. Pengertian istilah ini berlaku hingga zaman modern dimana kata Hasyashin di mesir pada tahun 1930-an berarti 'berisik atau rusuh'. Sangatlah tak mungkin Hassan-i Sabbah yang taat terlibat dalam pengambilan narkotik.. tidak disebutkan adanya narkotik hashish terkait para pembunuh Persia ini - khususnya di perpustakaan Alamut ("the secret archives")

-Edward Burman, The Assassins - Holy Killers of Islam, Ed. Crucible, Wellingborough, 1987).

Pendiri Sekte Hassasin/assassin
Orang orang hashshashin adalah orang-orang Nizari Ismailis fraksi Nizāriyya (Syiah Muslim) yang terusir dari dinasti Mesir dan mengungsi ke Iran,Irak, Syria, dan Lebanon. Di sana mereka membangun perbentengan mereka. hashshashin juga dikenal sebagai "penghasil hashis" oleh musuh2 mereka. Hashshashin juga dikenal sebagai al-da'wa al-jadīda yang artinya adalah "doktrin baru" dan sekarang berhubungan dengan organisasi Fedayeen, Hashshashin bukanlah suatu kerajaan atau dinasti, mereka lebih dikenal sebagai suatu perkumpulan, atau banyak yang menyebut mereka sebagai "sekte.
Hashshashin dipimpin oleh pemimpin kharismatik yang bernama 
Hasan-i -Sabbah atau yang dikenal sebagai Al-Mualim, atau "guru"

KIILL,ATTACK,DEFENSIFE METHOD
Karena tidak mampu membentuk satuan tentara konvensional, kaum Nizariyya membentuk peperangan asimetris yang merubah tindakan pembunuhan politis menjadi suatu sistem untuk bertahan hidup dan pertahanan terhadap musuh-musuhnya. Mereka melatih pasukan komando tersamar yang sangat terlatih (ahli dalam bahasa, ilmu pengetahuan, perdagangan dan lain-lain, yang dikenal sebagai Fedayeen, yang secara diam-diam akan menginfiltrasi posisi musuh dan selalu menyamar. Jika warga Nizari menghadapi ancaman pembunuhan atau benteng mereka akan diserang, Fedayeen diaktifkan untuk menghadapi serangan tersebut.

Fedayeen menggunakan ketrampilan mereka yang termasyhur untuk tujuan-tujuan politik tanpa harus membunuh; misalnya seorang korban, biasanya berpangkat tinggi, di suatu pagi akan mendapati belati Fedayeen di atas bantalnya disaat bangun pagi. Ini petunjuk yang jelas bagi orang tersebut bahwa dia tidak lagi aman dimanapun, bahwa lingkaran dalam para pelayannya telah diinfiltrasi oleh kelompok pembunuh tersebut, dan bahwa tindakan apapun yang menyebabkannya berkonflik dengan kaum Hashshashin harus dihentikan, jika ia ingin hidup.

Di Persia mereka menggunakan taktiknya secara langsung terhadap kaum Turki seljuk yang membunuhi kaum Nizari. Dalam membunuh tokoh tertentu, mereka sangat hati-hati, melakukannya tanpa jatuhnya korban yang tidak perlu dan hilangnya nyawa orang yang tak bersalah, meski mereka juga sengaja membentuk reputasinya yang mengerikan dengan membantai korbannya di depan umum. Umumnya, mereka mendekati dengan memakai samaran, atau telah menjadi agen tersamar di suatu kelompok. Mereka lebih menyukai belati atau pisau kecil yang tersembunyi, namun mereka terkadang juga menggunakan racun dan bom asap untuk teknik bertahan dari serangan musuh.


Kaum Hashshashin juga termasuk kelompok pertama yang menggunakan sinyal pantulan cermin di siang hari untuk berkomunikasi dengan basis terdekat, khususnya sekitar alamut. Di malam hari mereka menggunakan sinyal api.

Kaum Hasshashin seringkali menerima kontrak dari pihak luar. Richard the Lionheart (yg udh nonton film ROBIN HOOD pasti tau) adalah salah satunya yang dicurigai membayar mereka untuk membunuh Conrad de Montferrat. Dalam banyak kasus, kaum Hashshashin digunakan untuk mempertahankan keseimbangan musuh mereka.

Tokoh" terkenal yg tewas oleh HASSASIN:
Quote:
Wazir Abbasiyah yang terkenal Nizam al-Mulk (1092), 
Wazir Fatimiah al-Afdal Shahanshah (1122)(bertanggung jawab memenjarakan kaum Nizari), 
Ibn al-Khashshab dari Aleppo (1125), 
al-Bursuqi dari Mosul (1126),
Raymond II dari Tripoli (1152), 
Conrad de Montferrat (1192), 
dan pangeran Edward (kemudian menjadi Edward I dari Inggris) terluka oleh pisau beracun Hashshashin di tahun 1271.

MITOS & LEGENDA HASSASIN
Kebanyakan kisah saat ini mengenai Assassin berasal dari Marco Polo, yang menyatakan telah mengunjungi Alamut di tahun 1273 dalam pengembaraannya ke timur (kunjungan yang secara luas dianggap fiktif karena basis pertahanan tersebut telah dihancurkan oleh tentara Mongol di tahun 1256). Polo menulis bahwa calon assassin diharuskan mengikuti ritual dimana mereka diberi narkotika untuk merasakan 'sekarat', dan kemudian dibangunkan di dalam taman penuh dengan anggur dan makanan mewah yang disajikan para gadis yang jelita. Si calon kemudian diyakinkan bahwa ia berada di surga dan sang pemimpin, Hassan-i Sabbah merupakan perwujudan dari keillahian dan bahwa seluruh perintahnya harus diikuti, bahkan sampai mati. Kisah-kisah lainnya tentang Hashshashin berasal dari pejuang perang salib yang kembali dari Levant yang bercerita mereka telah berjumpa dengan pemimpin Nizari Syria Rashid ad-Dinan Sinan (Si orang tua dari gunung)di benteng Masyaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar