Kamis, 14 April 2011

HELI MALAYSIA MASUK RI UNTUK BUKTIKAN DATA INTELIJEN




Mantan KSAL Laksamana (Purn) Laut Bernard Ken Sondakh melihat pengerahan 4 heli Malaysia saat aparat kelautan Indonesia menangkap 2 kapal Malaysia pada 7 April lalu dari sisi yang berbeda.

Menurutnya, masuknya helikopter Malaysia yang bertepatan dengan persiapan HUT AU yang jatuh pada 9 April adalah upaya Malaysia membuktikan data intelijen mereka bahwa tidak ada penjagaan ketat saat menyongsong upacara besar TNI.

Ken Sondakh berpendapat, Malaysia sedang mempelajari titik lemah penjagaan Indonesia di perbatasan.

"Ini buat proofing intelijen, intelijennya bener atau nggak. Informasi yang dikumpulkan intelijen itu bener nggak, informasi saat ultah militer pasti kekuatan melemah, itu aja," ujar Sondakh.

Hal tersebut dikatakannya, usai menghadiri launching Dewan Penyantun Universitas Bung Karno (UBK) di Jalan Kimia, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2011).

Menurut Ken Sondakh, intelIjen militer Malaysia saat itu mengetahui Indonesia akan melaksanakan HUT TNI AU di Halim PerdanaKusuma, Jakarta. data-data ini akan digunakan sebagai data militer untuk penyerangan ke tempat musuh.

"Ini yang perlu dijelaskan kenapa bertepatan pada hari itu. Apakah ini faktor sengaja, karena secara intelIjen strategi, Malaysia itu tahu seminggu sebelum HUT TNI AU, seluruh pesawat ada di Halim untuk hormat upacara," jelasnya.

Intelijen strategi militer, lanjut Sondakh, dikumpulkan sebelum berperang, sehingga dapat dipergunakan jika akan berperang.

Menurut Sondakh, jikalau TNI AL mengadakan peringatan ultah, bisa saja kapal-kapal Malaysia akan masuk ke wilayah Indonesia tanpa gangguan. "Kapal Malaysia masuk, karena kapal kita sedang baris berbaris di dermaga," kata Sondakh.

Sondakh mencontohkan, dulu saat Jerman hendak mengebom negara-negara di Eropa, Jerman mengirim intelijennya ke Belanda dan Perancis. Mereka meneliti satu persatu kebiasaan militer setempat. Makanya Jerman bisa menyerang tepat pukul 8 pagi karena saat itu militer tetangga sedang apel pagi.

"Jadi itu hanya untuk mengumpulkan informasi intelijen saja, mungkin sambil ketawa-ketawa itu pilot helikopter, mana pesawat Sukhoi, tidak ada ya," ujarnya.

Penangkapan nelayan Malaysia oleh aparat Indonesia pada Kamis 7 April sempat diwarnai ketegangan karena aparat Indonesia mengarahkan senjatanya kepada 4 heli Malaysia yang berusaha mengejar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar